Kamis, 26 Januari 2012

Laju mobil dicegat wanita sexy

Sebut saja namaku, Surip. Aku kerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan antar-mengantar barang. Orang-orang menyebut sebagai perusahaan ekspedisi. Kantorku di Jogja berada di salah satu pusat pertokoan. Untuk kantor pusatnya ada di Jakarta, tapi itu sebenarnya hanya kantor perwakilan saja. Perusahaan tempat ku bernaung sebenarnya sebuah perusahaan internasional yang berkantor di Amerika.
Pengalaman gaib diluar akal manusia, beberapa kali sempat aku alami, tentu ini yang bersentuhan yang menurut teman-teman sebagai godaan hantu. Untunglah tidak terjadi sesuatu yang berakibat vatal. “Yah.. lumayan hiburan, daripada nonton di gedung bioskup,” ucap ku lirih setiap kali habis kena goda atau mengalami pengalaman yang berkaitan dengan hantu, jadi tidak membuat aku jera. Bahkan batinku sering berbisik besok semoga mengalami lagi. Namun tentu doaku jangan sampai yang parah-parah dan membuatku celaka.
Suatu malam sekitar pukul 21.00, sepulang mengantar paket salah satu pelanggan perusahaan ke daerah Temanggung, baliknya ke Jogja iseng-iseng aku mancari tumpangan, siapa saja asal tidak rampok dan penjahat yang penting bisa menemaniku di mobil. Tentu saja agar tidak nglangut sampai Jogja. “Asiknya tentunya kalau dapat tumpangan gadis semlohe montok di malam dingin seperti ini,” khayalanku mulai ngelantur.
Dari Temanggung, sampai daerah Secang Magelang, sepanjang jalan yang aku telusuri tidak ada orang yang melambaikan tangan pertanda mencari tumpangan. Yang ada hanya kodok melompat dan sesekali ular sawah yang menyeberang jalan. Terminal Secang berlalu tidak juga ada yang mencegat. “Sudahlah kalau tidak ada yang butuh tumpangan, nanti mampir sebentar di Magelang ngopi dan makan malam,” ujarku lirih setengah putus asa.
Namun belum selesai batinku berujar, di daerah Kuwaluhan Secang ada seorang gadis montok melambai-lambaikan tangan pertanda meminta pertolongan, sebuah penawaran siapa yang mau numpangi. Tanpa banyak berpikir aku segera injak rem memberhentikan mobil. “Ada apa mbak, butuh tumpangan,” tanyaku basa-basi sambil melongo dari jendela mobil.
“Gadis ini berani juga,” ucap batinku, di malam hari nekad mencegat mobil mencari tumpangan. Pakainnya sexy habis, cuma berkaus ketat menampakkan tonjolan buah dadanya yang ukurannya sekitar 34 b. Berjaket satu pinggang, dan bawahananya ber-rock mini. Sepatunya ber-hak tinggi.
“Iya Mas, boleh tidak nitip numpang sampai Kota Magelang, sebenarnya mau ke Jogja sih, tapi kan sudah malam, jadi pasti tidak ada bus yang ke Jogja, biarlah saya nanti nginap di teman saja baru keesokan hari melanjutkan perjalanan,” jawab gadis yang tingginya sekitar 165 itu sambil menyibakkan rambut hitam sebahu miliknya yang tergerai agar tidak menutupi wajahnya.
“Wah boleh saja, silahkan naik, kebetulan aku juga mau ke Jogja jadi bisa bareng sampai sana,” kataku sambil membukakan pintu samping. Parfumnya harum sekali, tidak begitu menyengat, tapi semerbak di kabin mobil. Aku lirik, wajahnya cantik yang persis seperti artis Tia Ivanka. Begitu tumpanganku mulai duduk perlahan aku jalankan mobil ekspedisiku yang bercat putih.
“Kok sendiriaan, tidak diantar suami atau pacar, mbak? tanyaku mencoba memulai pembicaraan. Alunan tape mobil yang sedari tadi menemani, aku lirihkan, hingga tinggal rengeng-rengeng, karena aku sudah punya teman bicara.” Pacarku di rumah sakit Sardjito, lagi sakit, rencana aku mau menjenguknya,” ucapnya sambil menarikan bibir sensualnya yang dipolesi lipstik tipis.
“Oh begitu, tapi kok ya tidak siang saja, malam kan bisa berbahaya,” kataku sambil menatap mukanya yang putih lalu turun ke dada, perut hingga berakhir ke pahanya yang mengkilap putih. Posisi duduknya yang menumpangkan salah satu kakinya membuat darah kelaki-lakianku mulai mendesir naik. Pahannya teramat mulus, kulitnya putih dan kencang, pertanda dia giat berolah raga untuk mempertahankan kemolekan tubuh. Ditambah busungan dadanya membuat tanganku kiriku yang mengoper persneling tak sadar menggaruk-garuk gagang karena kegatalan. (diceritakan darminto, Magelang pada mtr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar